Dengan adanya motivasi, manusia bisa lebih mudah untuk menjadi pribadi yang lebih positif dan dapat mencapai tujuan hidupnya dengan lebih maksimal.
Kita dapat mengembangkan hubungan yang bermakna dengan Sang Pencipta meskipun ada rintangan dengan sedikit usaha dan dedikasi.
Refleksi: Penegasan yang kuat ini menyoroti sifat kasih Allah yang tak terkalahkan bagi kita, menekankan bahwa tidak ada bentuk kesulitan apa pun yang dapat melepaskan kita dari kasih-Nya, memastikan kemenangan akhir atas kesulitan.
Maka sekarang, memang aku seorang kaum yang wajib menebus, tetapi walaupun demikian masih ada lagi seorang penebus, yang lebih dekat dari padaku.
“Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."” – Roma 4: 18
Setelah tuntas dari shalatnya, lantas kami berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, kami mendengar engkau mengucapkan sesuatu di dalam shalat, yang sebelumnya kami tidak pernah mendengar engkau mengucapkan kalimat tersebut. Kami juga melihat engkau membentangkan tangan.”
دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ ، وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ
Berjuang untuk mengasihi musuh kita adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa kita benar-benar hidup dalam cahaya Kristus.
Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; more info Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.” – Ulangan 31:six
Refleksi: Ayat ini mendorong kita untuk tidak bergantung pada wawasan kita yang terbatas, tetapi pada kemahatahuan Tuhan. Dengan mengandalkan tuntunan Tuhan, kita yakin bahwa Dia akan menuntun kita melalui setiap kesulitan.
karya Sayyid Hasan al-Husaini, al-Hasan memiliki kulit putih kemerahan dan iris matanya berwana hitam pekat. Pipinya yang halus dibalut jenggot tebal dan ditopang leher seperti pedang perak yang berkilau.
"Aku mendengar dari Rasulullah SAW bahwa seorang muslim, baik laki-laki maupun perempuan yang menerima suatu musibah lalu beberapa lama kemudian ia mengingat kembali musibah itu dan membaca inna lillahi wa inna ilaihi raajiun, maka ia akan memperoleh pahala yang sama dengan ketika ia ditimpa musibah tersebut."
Refleksi: Ayat ini memperkenalkan sukacita di dalam Tuhan sebagai sumber kekuatan, menunjukkan bahwa sukacita rohani dapat membentengi kita dari kesulitan hidup.
Sa'advertisement meriwayatkan dari Imran bin Sulaiman, ia berkata, "Hasan dan Husain adalah dua nama dari nama-nama penghuni surga, dan tidak ada seorang Arab pun yang memakai nama tersebut pada zaman jahiliyah."